Hari Tentang Dirimu

Dok. Internet


Entahlah kau maknai seperti apa hari ini, yang pasti umurmu di dunia telah berkurang dihari ini, semoga segala hal baik selalu menyertai.

Teruntuk kau, wanita paling hebat didunia ini, melewati semua bentuk kesedihan sampai kau tetap kuat berdiri, bersamaku dan setia menggengam tanganku, menjadi sandaran ketika aku dihadapkan dengan pahitnya kenyataan, kerasnya kehidupan dan pedihnya perjuangan.

Sampai hari ini aku tidak pernah mendapati tangan mu menyentuh tubuh ku dengan amarah, separah apapun egoku yang mungkin selalu menyakiti mu, jemarimu justru membelai ku dengan penuh ketulusan.

Sampai hari ini tak kudengar keluh mu tentangku yang begitu sering membuat mu kecewa, malah yang sampai pada telinga ku adalah tutur katamu penuh kasih yang tidak sedikitpun membicarakan kesalahan ku.

Sampai hari ini juga cinta mu tidak pernah berubah, justru porsinya terus bertambah, aku tau kau mungkin tidak pernah langsung mengatakannya dengan bahasa, betapa kau menyayangi anak mu ini, tapi setiap apa yang kau lakukan untuk ku sudah cukup untuk menjawab nya.

Ibu.. Kata yang tidak pernah lupa kusapa dalam setiap lirih do'a, aku sampai lupa semakin hari kulit mu tidak lagi muda, wajahmu tidak lagi seperti pertama kali kau menatap kehadiran ku didunia, tanganmu yang sering kali tergores luka, karena belati yang  kau gunakan untuk membuat ku bahagia, dengan sekedar menikmati makanan yang ada. Aku lupaa bu.. Ternyata kau mulai menua.... 

Ibu.. Kesibukanmu tak ada hentinya, berberes semua yang kau temui tak sesuai tempatnya, yang berulang kali ku lakukan kesalahan sama, tapi rasa sabarmu mengalahkan segalanya. Penatmu seakan tidak ada artinya, keringatmu sudah menjadi hal biasa, dengan keadaan yang paling letih pun, telingamu selalu siap sedia menerima semua cerita yang ku sodorkan, bahkan kau selalu meresponnya dengan jawaban menenangkan.

Ibu.. 19 tahun bukan waktu yang singkat, telapak kakiku sudah menginjak banyak tanah di berbagai kota, aku tau menurutmu Surabaya bukan tempat yang tepat untuk ku, tapi demi aku dan masa depanku, luasnya kasih sayang dihati mu sampai tidak menyisakan tempat untuk kau menaruh kecemasan, kau selalu percaya untuk menitipkan ku kepada yang mengamanatimu atas diriku, siapa lagi kalau bukan Sang Maha Mengetahui, Dia lah tempat mu menyandarkan seluruh rasa cemas itu.

Ibu.. Betapa aku merindukan kenangan itu, saat kau memboncengku dibelakang mu, mengikat kaki ku dengan kain dan memintaku memeluk erat pinggangmu agar aku tidak terjatuh. Tapi hangatnya moment itu masih selalu ku rasakan. 

.

Ibu.. Maafkan aku yang telat menyadari, ternyata sekuat itu pundak yang kau miliki, menopang begitu banyak kesedihan. Entahlah berapa puluh ribu kata maaf yang harusnya ku ucapkan pada setiap kesalahan yang selalu bisa kau maafkan.

Dan permintaan maaf yang paling ingin ku katakan adalah, maaf karena aku belum bisa mengatakan terima kasih dan membacakan tulisan ini kepadamu, karena aku tidak terbiasa melakukan itu, aku lebih terbiasa bercerita tentang hari hariku padamu, tapi semoga kau mengerti aku sedang berusaha untuk menyelipkan rasa terima kasih ku, disetiap obrolan kita.

Aku belum bisa memberikan mu sesuatu yang berharga, membalas semua jasamu yang tidak akan pernah mungkin bisa terbalas dengan apapun di dunia ini, tapi setidaknya aku tengah berusaha membuat senyum bahagia mu terus terpancar, ketika melihat aku berhasil dalam urusan dunia fana dan kekalnya akhir-Nya.

Ibu.. Selamat tanggal 26 Januari 2020. Aku tidak mau memasang foto mu, atau foto kita berdua seperti yang dilakukan orang" pada umumnya, ataupun memberikan mu sebuah hadiah, tapi ku persembahkan tulisan ini untuk mu, yang aku tidak tau apakah kau bisa membacanya atau tidak, tapi aku akan tetap menyimpan nya meskipun untuk diriku sendiri, dan para pembaca yang menyempatkan waktu nya, semoga mereka tau, betapa bersyukur nya aku memiliki dan dimiliki Ibu seperti dirimu.

Selamat 40 tahun wanita hebat ku. Semoga aku masih selalu bisa melihat mu di 26 Januari selanjutnya, dengan kau dan aku yang tetap baik-baik saja.


Aamiin

Komentar

Posting Komentar