Hai Us,
Selama hampir 21 tahun ini aku sudah
memahami diriku dengan cukup baik, aku melakukan apa yang kiranya itu dapat
membuatku tumbuh atau justru membawaku pada suatu kemunduruan. Us, Mei di
tahun-tahun lalu ku beri tinta yang ku pilih sendiri. Termasuk
juga Mei di tahun ini.
Setahun lalu aku mau Mei ku tidak berlalu
dengan diriku yang tidak punya kesibukan selain menunggu ucapan selamat, do’a dan
harapan dari mereka yang spesial di perjalanan ini. Ya, aku memilih untuk mengisi
pikiran dengan bertemu dengan manusia-manusia hebat dari berbagai tempat,
bahkan diriku merasa tidak pantas jadi bagian dari mereka Us. That’s true,
tapi lebih dari itu hati kecilku tau bahwa mau ku adalah menghirup udara hari
pertama di 21 tahun dalam kota itu.
Manusia kecil seperti aku ini
sudah memutuskan banyak sesuatu besar di hidupnya, but dia tidak tau apa
ini pilihan yang akan membawanya pada kebaikan dan dipertemukan dengan hal-hal
baik lainnya atau tidak, tapi sujud di penghujung malamnya membuat dia yakin
bahwa keresahan itu hadir karena dia mengkhawatirkan apa yang sebenarnya jawabannya
sudah ada digenggaman Tuhan.
Yang tinggal menghitung hari lagi, Mei
kali ini mungkin lebih banyak dukanya, tapi percayalah setiap kehilangan itu
tidak serta merta tanpa alasan.
Ya Us, aku menyadari bahwa
keputusan-keputusanku sekarang bukan lagi tentang gamis warna apa yang aku
pilih ketika menghadiri rapat maupun kajian, bukan lagi dairy mana yang akan ku
isi terlebih dahulu atau sekedar menentukan film apa yang mau ku tonton ketika
kehabisan inspirasi. Us, kali ini keputusanku melibatkan banyak orang,
menghadapi pertanyaan dan prasangka yang mungkin sedikit banyak akan melukai
perasaan.
Tapi Us, bukankah memilih itu masih jadi hak semua orang, tak terkecuali aku. Yaaa, aku masih tidak mau berhenti berdo’a semoga di hari itu, ada kesibukan dan hal baik dalam berbagai bentuk ikut menemaniku.
Rumah, sehari setelah resign.
Komentar
Posting Komentar