Gatau Judulnya Apa -_-


Gagal yang berusaha kau jadikan sahabat itu ternyata masih saja membekas sakitnya, kecewanya dan patahnya. Dengan memaksa dirimu lebih keras ternyata hanya akan membuatmu semakin tersungkur.

Ya, kegagalan yang selalu kau gadangkan sebagai kewajaran itu, nyatanya kau masih saja enggan untuk membuatnya seperti demikian.

Meski terbata-bata, aku percaya langkahmu masih seirama dengan rencana, walau menyerah tidak pernah terlintas tenyata pedihnya lebih terasa ketika sisa kekuatanmu kau gunakan untuk merapikan segalanya. 

Pelan saja, dengan entengnya kau katakan orang lain tidak boleh jadi ukuran, nyatanya kau kesusahan menerapkannya. Yaa, jika tidak tergapai seenggaknya kau sudah berusaha mengejarnya, meski tidak sekeras yang kau rencanakan, tapi pastikan itu dengan mempertimbangkan seluruh komponen dari dirimu, tentang porsi cemasmu, khawatirmu, sehatmu dan tenangmu.

Percayalah jalan ini memiliki banyak lampu, hanya saja kau belum tau dimana letaknya, kau butuh lilin itu yang memang tak tenang cahayanya, tapi bisa jadi itu memberimu pelajaran agar kau lebih menghargai keberadaannya.

Kadang yang terkena cahaya bagian sedihnya hingga sangat terasa sakitnya, sesekali juga bahagia yang terasa ketika yang terkena cahaya adalah ruang senangnya. Tapi hangatnya cahaya itu selalu siap memelukmu kapan saja.

Hidup ini bukan hanya tentang seberapa tinggi pencapaian, hidup ini juga bukan lomba maraton yang butuh pemenang. Kamu dan masa depanmu juga tak bisa kau tentukan sendirian. Campur tangan-Nya selalu jadi penentu kemana kau akan berjalan. 

Komentar