Begitu banyak waktu yang kau habiskan sia-sia, binar dunia membuatmu silau dan lupa akan kuasa-Nya, berjalan sombong dimuka bumi yang padahal
itu milik-Nya, begitu santai tertawa, memaki, menyudutkan, memojokkan dan
menghakimi orang dengan seenaknya, buru-buru menganggap mereka salah, padahal
kau tidak tau apa-apa. Hanya sebatas mendengar kabar yang tak tau kebenarannya.
Kau lupa, suatu hari kau akan
menyesal dengan setiap prasangka buruk itu, yang kau ghibahi bersama, dan
perlahan akan menggerogoti pahalamu yang tak seberapa. Hingga akhirnya
penyesalan yang tersisa, karena kelak kau akan dimintai pertanggung jawaban
atas segala prasangka burukmu.
Sebelum semua terlabat, mungkin
alangkah jauh lebih baik jika bibir ini berhati-hati dalam berucap, kaki ini
tak semena-mena dalam melangkah dan hati ini tak sepantasnya menentukan ukuran
kebenaran.
Setiap mata yang tek sengaja membaca, mari membersihkan hati
dan muhasabah diri, barangkali di sela-sela benak kita masih tersisa rasa, iri
dengki, tinggi hati, benih dendam dan kesombongan diri atau kekhawatiran
berlebihan pada apa-apa yang seharusnya jadi urusan-Nya.
MasyaAllah, ngena sekalii tulisannya. Heh, kok bisa nyusun kata" indah kayak iku. Makasih udah mengingatkan manusia pendosa ini.
BalasHapusWaah masyaallah <3
BalasHapusMasyaAllah.. tulisannya bagus banget.. Terimakasih untuk tulisannya yg luar biasa ini 🙏👍
BalasHapus