#4

 


Halo Nim

            Maafkan akuuuu, yang sampai hari ini masih dalam tahap rencana mau bikin tulisan tentang kita, entahlah, kenapa rasa malas ini berhasil menghentikan ku, tapi semoga ini segera berlalu, dan aku bisa memulai untuk menuliskaannya.

            Di surat ini, aku Cuma mau ucapin terima kasih, ya meskipun kata “terima kasih” itu seringkali hadir di kolom chat kita, tapi terima kasih kali ini berbeda nim, terima kasih yang aku titipkan di blog ini tidak hanya untuk kamu baca tapi untuk kita kenang.

            Tepat saat kamu baca surat ini, itu artinya umurku sudah 20 tahun, tidak ada perayaan apapun, karena bukankah agama kita tidak pernah mengajarkannya? Aku sangat bersyukur karena kurang lebih di 2 tahun terakhir ini bisa mengenal kamu, dan bahkan hari ini bisa menjadi sahabatmu, salah satu orang yang dekat denganmu.

            Untuk orang hebat yang ku kenal di sebuah organisasi hebat, terima kasih sudah mau mengenal Refina, terima kasih sudah menjadi sahabat Refina, terima kasih juga sudah selalu ada untuk memberikan dukungan luar biasa dan  yang paling penting, terima kasih sudah sangat mengerti Refina. Mungkin ucapan ini tak seberapa, tapi aku ingin kamu membacanya dengan penuh ketulusan.

            Jujur, rasanya seperti tidak pantas bisa ada dideretan orang yang sering kau hubungi, karena aku bukan kamu nim, yang punya segudang prestasi, rajin dan penuh percaya diri. Tapi aku bersyukur karena sampai hari ini Allah selalu hadirkan rasa nyaman di persahabatan kita, sehingga berbagi cerita dan bercengkrama itu berjalan apa adanya.

            Dan satu hal yang harus kamu tau, kita tidak dipertemukan tanpa tujuan, mungkin mengenalmu adalah salah satu rencana Allah yang berharga untukku, dan aku sangat bersyukur akan hal itu

            Ada banyak titik pencapaian yang jadi mimpi kita, mari kita bangun dan susun satu persatu, aku percaya kita akan bisa melakukannya, meskipun terkadang justru aku yang tidak percaya dengan mimpiku, dan saat itu terjadi, aku butuh kamu untuk tetap memegang genggaman ini, begitu juga dengan semua cita-citamu, kejarlah! Dan saat kamu lelah, bukan hanya ada pundak ini untuk kau jadikan sandaran, tapi juga seluruh kekuatanku untuk menjadi kekuatanmu.

            Semoga kita terus seperti ini sampai kapanpun dan dalam keadaan apapun. El Haaim Nur Diny, nice to meet u. Senang bisa mengenal orang sehebat dirimu (emoticon peluk virtual).

           

#20harisebelum20tahun

Komentar

  1. Terharu banget, happy-fighting-sad for your twenty.
    Makasih banyak buat inspirasi nya hihi sukses selalu penulis hebatku, semoga aku tertular jadi penulis hebat kyk kamu nihh Refina Elfariana Dunggudi♥

    BalasHapus

Posting Komentar