Halo Nim
Maafkan
akuuuu, yang sampai hari ini masih dalam tahap rencana mau bikin tulisan
tentang kita, entahlah, kenapa rasa malas ini berhasil menghentikan ku, tapi
semoga ini segera berlalu, dan aku bisa memulai untuk menuliskaannya.
Di surat
ini, aku Cuma mau ucapin terima kasih, ya meskipun kata “terima kasih” itu
seringkali hadir di kolom chat kita, tapi terima kasih kali ini berbeda nim,
terima kasih yang aku titipkan di blog ini tidak hanya untuk kamu baca tapi
untuk kita kenang.
Tepat saat
kamu baca surat ini, itu artinya umurku sudah 20 tahun, tidak ada perayaan
apapun, karena bukankah agama kita tidak pernah mengajarkannya? Aku sangat
bersyukur karena kurang lebih di 2 tahun terakhir ini bisa mengenal kamu, dan
bahkan hari ini bisa menjadi sahabatmu, salah satu orang yang dekat denganmu.
Untuk
orang hebat yang ku kenal di sebuah organisasi hebat, terima kasih sudah mau
mengenal Refina, terima kasih sudah menjadi sahabat Refina, terima kasih juga
sudah selalu ada untuk memberikan dukungan luar biasa dan yang paling penting, terima kasih sudah sangat
mengerti Refina. Mungkin ucapan ini tak seberapa, tapi aku ingin kamu
membacanya dengan penuh ketulusan.
Jujur,
rasanya seperti tidak pantas bisa ada dideretan orang yang sering kau hubungi,
karena aku bukan kamu nim, yang punya segudang prestasi, rajin dan penuh
percaya diri. Tapi aku bersyukur karena sampai hari ini Allah selalu hadirkan
rasa nyaman di persahabatan kita, sehingga berbagi cerita dan bercengkrama itu
berjalan apa adanya.
Dan satu
hal yang harus kamu tau, kita tidak dipertemukan tanpa tujuan, mungkin
mengenalmu adalah salah satu rencana Allah yang berharga untukku, dan aku
sangat bersyukur akan hal itu
Ada banyak
titik pencapaian yang jadi mimpi kita, mari kita bangun dan susun satu persatu,
aku percaya kita akan bisa melakukannya, meskipun terkadang justru aku yang
tidak percaya dengan mimpiku, dan saat itu terjadi, aku butuh kamu untuk tetap
memegang genggaman ini, begitu juga dengan semua cita-citamu, kejarlah! Dan saat
kamu lelah, bukan hanya ada pundak ini untuk kau jadikan sandaran, tapi juga
seluruh kekuatanku untuk menjadi kekuatanmu.
Semoga
kita terus seperti ini sampai kapanpun dan dalam keadaan apapun. El Haaim Nur
Diny, nice to meet u. Senang bisa mengenal orang sehebat dirimu (emoticon peluk
virtual).
#20harisebelum20tahun
Terharu banget, happy-fighting-sad for your twenty.
BalasHapusMakasih banyak buat inspirasi nya hihi sukses selalu penulis hebatku, semoga aku tertular jadi penulis hebat kyk kamu nihh Refina Elfariana Dunggudi♥