Perempuan
tangguh yang sengaja Allah pertemukan denganku, sejak beberapa bulan lalu.
Sebenarnya aku yang lebih dulu menghubunginya waktu itu, karena keperluan oprec
suatu organisasi mahasiswa daerah yang kebetulan dia sebagai mahasiswa baru.
Saat itu hampir 25 lebih maba yang ku hubungi, sampai aku pun tidak tau siapa
saja mereka, yang paling penting adalah niatku untuk membantunya.
Akhir
Oktober notif itu muncul di ponselku, notif dengan kontak yang ku beri nama
Sasb’20 Dewi Septyani itu menyapaku dengan bahasa yang benar-benar sopan, aku
sempat dikejutkan dengannya. Ku balas dengan to the point apa yang dia
tanyakan terkait administrasi organisasi, ternyata dia yang terpilih menjadi
wakil ketua angkatan.
Ucapan
selamat dan support ku berikan, dan ku pikir hari itu akan selesai
disitu seperti kebanyakan maba yang ku hubungi lainnya, tapi ternyata dia
mempercayaiku untuk mendengar ceritanya, cerita terdalamnya, yang harusnya aku
tidak punya hak untuk itu, karena kita baru saja saling mengenal.
Dari
ceritanya lah aku tau, dia adalah perempuan tangguh yang berhasil tumbuh
ditempat yang tak biasa, dia adalah pribadi hebat yang mampu melewati ujian berat. Darinya ku lihat dunia dari sisi yang berbeda, aku yakin kan dia
bahwa Allah telah memilihnya, karena Allah tau hanya dia yang mampu berada di
posisi itu.
Lagi-lagi
aku terlihat sok bijak dihadapannya, mengeluarkan kata-kata yang terkesan
mudah, tapi sulit untuk dilakukan. Entah rencana Allah yang seperti apa yang
sedang kita jalani, saling menyemangati, saling mempercayai dan berbagi,
membuat kita mudah untuk membangun rasa nyaman di obrolan.
Di
suatu hari dia menuliskan tetangku di blog pribadinya, sungguh begitu terharu
membacanya, tapi juga takut jika diri ini tak sebaik apa yang dia sangka, dan
akan membuatnya kecewa. Kalimat-kaliamat darinya yang ada dalam kolom chat kita
memberi energi baru bagiku untuk terus memperbaiki diri.
Trauma
dan luka lama yang ada pada dirinya harus segera dihilangkan, dan membangun
kepercayaan diri darinya harus segera dilakukan, dan ternyata disini lah aku
tau, siapa dia sebenarnya, dialah orang yang hampir kehilangan alasan untuk
sekedar tersenyum, kini lengkung itu kembali muncul dari bibirnya dan mata itu kembali memancarkan bahagia yang ditemukan nya
pada lingkungan baru yang akhir-akhir ini dijalani olehnya.
Dan
aku melihatnya, memastikan sendiri bahwa dia telah berhasil berdiri setangguh
dahulu. atau bahkan kecintaan nya kepada apa yang dijalaninya di lingkungan
ini bukan karena sebuah paksaan, tapi disertai ketulusan.
Meskipun
aku tau, luka yang pada ujungnya menyisakan rindu dari masa lalu sering kali
hadir menyiksa batinya, itu juga yang beberapa kali menjadi salah satu
alasannya untuk mundur dan menengok kebelakang. Tapi sampai hari ini dia tetap
berhasil menutup rapat itu dari orang-orang tertuntu, karena mungkin dia takut
orang disekelilingnya justu akan semakin menyalahkan hatinya yang masih saja
menyimpan rindu.
Hallo
Dewi, aku mungkin gagal membuatmu berjalan disamping ku untuk sama-sama
mendakwahkan agama dan mengabdi untuk
ikatan tercinta, tapi bahagia ketika ku dengar kebulatan tekad mu untuk
berjuang di jalan dakwah tidak sepenuhnya hilang, karena telah ku titipkan kamu
pada Dia yang maha membolak balikan hati, agar di teguhkan hatimu di agama-Nya.
Harusnya aku sadar bahwa jalan-Nya masih sangat luas dan beragam, untuk itu
semoga ilmu yang kau dapatkan menjadi bekal untukmu melanjutkan perjalanan.
Dan
satu hal lagi, aku tidak berhenti bersyukur melihatmu benar-benar pulih dan terlihat
sangat menikmati dengan apa yang kamu dapati di lingkungan baru ini, dan pastinya juga kau selalu
dikelilingi orang-orang baik, yang begitu menyayangimu. Hanya do’a, maafkan aku
tidak memiliki banyak peran dalam proses perubahanmu sampai hari ini, semoga
kau tak pernah melupakan ku J
Jaga diri baik-baik.
Selamat
menjalankan ibadah di bulan puasa dew, nice to meet you!
Komentar
Posting Komentar