Ku Kira Sebentar

  


    Sungguh ku kira ini hanya sebentar, ku pikir semua akan kembali normal, tapi sudah beberapa bulan terakhir ini kita tidak bisa seperti sedia kala, aku masih binggung apa penyebabnya hingga kita tak mau ada yang saling sapa.

    Seandainya kita bisa bersikap dewasa, mungkin keadaan seperti apapun tidak menghadirkan celah di hubungan kita, tapi kita sama-sama tidak bisa untuk mengesampingkan masalah yang ada di keluarga.

  Aku tau, mungkin hatimu sudah terlanjur terbawa rasa sampai sakit itu masih tersisa, dan itu akan sangat sulit untuk kau lupa, tapi aku tidak ingin persahabatan kita terkena dampaknya.

  Tapi kenyataan hari ini berbeda, kita seperti dua orang asing yang tak saling mengenal, kita kehilangan kepercayaan satu sama lainnya, bahkan kita seperti bukan lagi saudara.

   Sampai kapan? Sampai kapan kita terus seperti ini, kata maaf memang terucap dan kita iya kan bersama, tapi sesuatu yang hancur sekalipun bisa dikembalikan hasilnya tidak akan seperti semula, itulah gambarannya, gambaran dari kita.

   Ku tau betapa aku ingin memulainya, memulai obrolan kita seperti biasa, untuk saling tanya dan berkumpul bercerita, bercanda dan saling melontarkan tawa.

   Ku tau betapa aku berusaha membuat semuanya tampak baik-baik saja, karena aku tidak ingin mereka tau apa yang sebenarnya, dengan harapan ku tutupi sementara dan nyatanya sampai saat ini juga aku tetap pura-pura.

    Sudahlah, aku juga tidak tau pada akhrinya akan seperti apa, tapi semoga apapun yang terjadi itu sesuai apa yang kau mau meski tak sejalan dengan apa inginku, karena itu akan menyedihkan untuk pershabatan kita. 

Komentar