Nama : Refina Elfariana D.
Delegasi : IMM Ibnu Rusyd Fakultas Dakwah dan Komunikasi Korkom UIN
Sunan Ampel Surabaya
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan organisasi pergerakan mahasiswa Islam. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) resmi terbentuk pada tanggal 29 Syawal 1384 H bertepatan dengan 14 Maret 1964 M. IMM memiliki tujuan yaitu membentuk akademisi islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Sebagai organisai otonom Muhammadiyah IMM memiliki tugas untuk membantu mewujudkan tujuan Muhammadiyah.
Selain memilki tujuan IMM juga memiliki enam penegasan yang perlu kita perhatikan, Enam Penegasan tersebut diantaranya adalah:
- IMM adalah gerakan mahasiswa Islam.
- Menegaskan bahwa kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
- Menegaskan bahwa fungsi adalah eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah.
- Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi mahasiswa yang syah dengan menindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara.
- Menegaskan bahwa ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah.
- Menegaskan bahwa amal IMM adalah lillahita’ala dan senantiasa diabadikan untuk kepentingan rakyat.
Dari enam penegasan tersebut, jelaslah bahwa IMM adalah Organisasi
Otonom (ORTOM) Muhammadiyah yang bergerak dalam ranah dakwah intelektual dan
lillahi ta’ala untuk kepentingamn rakyat (humanis). Kita sebagai kader harus
bisa menerapkannya
Selanjutnya Identitas yang dimiliki IMM :
- Ikatan mahasiswa muhammadiyah adalah organisasi kader yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan dalam rangka mencapai tujuan muhammadiyah.
- Sesuai dengan gerakan Muhammadiyah, maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memantapkan gerakan dakwah di tengah-tengah masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa.
- Setiap anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus mampu memadukan kemampuan ilmiah dan akidahnya.
- Oleh karena itu setiap anggota harus tertib dalam ibadah, tekun dalam studi dan mengamalkan ilmunya untuk menyatalaksanakan ketakwaan dan pengabdiannya kepada Allah SWT.
Sedangkan Komisariat sendiri merupakan kesatuan anggota dalam suatu
kampus, fakultas atau tempat tertentu. Di Koordinator Komisariat Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sendiri IMM terbagi menjadi beberapa
Komisariat, dari Fakultas Tarbiyah yang bergabung dengan Fakultas Saintek yaitu
Komisariat Al- Farabi, dari Fakultas
Ilmu Sosial Ilmu Politik dan Fakultas Psikologi yaitu Komisariat Avampace,
Fakultas Syariah yaitu Komisariat Leviathan, selanjutnya dari Fakultas Adap
yaitu Al- Kindi, dan salah satunya adalah komisariat Ibnu Rusyd di Fakultas
Dakwah dan Komunikasi.
Salah satu identitas
yang dimiliki IMM adalah Sesuai dengan
gerakan Muhammadiyah, maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memantapkan gerakan
dakwah di tengah-tengah masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa. Hal ini
menjadi tantangan baru sekaligus peluang kita dalam mendawahkan Muhammadiyah
dengan adanya pandemi sejak Maret 2020 lalu. Mengapa saya katakana demikian,
karena tantangan itu bisa dilihat dari berubahnya sarana komunikasi kita sehari-hari.
Ditengah pandemi Covid-19 ini, yang memberi dampak di hampir
seluruh aspek kehidupan negeri, mulai dari ekonomi, sosial, politik sampai pada
aspek pendidikan sendiri yang sejatinya adalah tonggak kemajuan suatu negeri.
Dan mengubah seluruh agenda menjadi tanpa tatap muka. Bukan hanya kita para
mahasiswa yang terdampak karena adanya pandemi ini, tapi juga para buruh,
pekerja, pelajar dan lain sebagainya.
Apalagi di kalangan mahasiswa, yang dulunya mungkin jarang sekali
pulang karena disibukkan berbagai macam aktivitas kampus, baik itu intern
maupun ekstern. Dan pastinya organisasi IMM itu sendiri, para Immawan
dan Immawati saat penerimaan mahasiswa baru sedang gencar-gencarnya melakukan open
recruitment IMM di kampus, menginformasikan dan mengajak untuk siapapun
mahasiswa baru yang berniat bergabung bersama di IMM.
Namun semua itu tidak bisa dilakukan di 2020 ini, kita dihimbau
untuk pulang ke kampung halaman masing-masing dan kuliah dialihkan menjadi
serba online, hal ini menyebabkan seluruh kegiatan kampus juga menjadi online.
Selain itu di rumah kita dituntut menjadi 2 pribadi, selain menjadi mahasiswa
yang kuliah online, kita juga menjadi seorang anak yang berkewajiban
membantu pekerjaan orang tua selama di rumah. Sehingga kita memiliki banyak
sekali kegiatan.
Recruitement suatu
oranisasi menjadi terganggu karena kita tidak bisa lagi menyebarkan pamflet,
mengadakan kajian face to face, dan berbagai macam kegiatan lainnya,
yang bertujuan untuk mengenalkan IMM. Dan ini menjadi masalah yang sedang
dialami Komisariat Ibnu Rusyd yaitu kurangnya pemanfaatan dakwah di masa
pandemi ini, padahal melihat Ibnu Rusyd sendiri merupakan komisariat dari
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, karenanya seharusnya kita sebagai seorang
komunikator lebih bisa mengoptimalkan media online sebagai sarana Dakwah
yang bisa mengkomunikasikan tentang IMM kepada komunikan yang tidak lain adalah
mahasiswa baru yang kemungkinan besar belum mengetahui apa itu IMM.
Namun sangat di sayangkan karena IMM di Komisariat Ibnu Rusy tidak
terlalu aktif dimedia-media tersebut, sehingga sangat menghambat perkaderan IMM
di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, kurang update nya semua media sosial
yang dimiliki Komisariat Ibnu Rusyd menjadi masalah utama apalagi tidak adanya
inovasi baru yang bisa membuat IMM Ibnu Ruysd dikenal oleh lingkungan kampus
khusunya mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Dan tidak bisa dipungkiri bahwa memang sulit untuk mencari kader
baru dan meyakinkan mereka untuk gabung bersama kita melalui media online
saja, namun semua perlu usaha, seperti yang kita ketahu saat ini, dimana
kemajuan teknolongi memberi banyak sekali manfaat di tengah pandemi, Sehingga
tidak sulit bagi kita untuk mengaplikasikannya.
Semakin canggihnya teknologi membuat semua platform menawarkan
starategi mewadahi segala bentuk kreativitas kita yang hanya boleh dirumah
saja, contohnya IG (Instagram), YouTube dan yang marak nya
digandrungi anak muda akhir-akhir ini adalah tiktok. Memaksa kita untuk melek
media, memanfaatkan media online dengan semakasimal mungkin, karena mau
tidak mau, siap tidak siap kita dituntut untuk lebih aktif di media online.
Seluruh media berlomba-lomba dalam menggemparkan kontennya, karena
memang peluang ini menjadi sangat besar dengan adanya pandemi, seperti hal nya
pembelajaran yang dilakukan secara online, promosi media sosial sangat
diperlukan untuk memperluas jaringan kita sebagai suatu organisasi yang butuh next
generasi untuk menghidupkan organisasi. Harusnya kita bisa jadikan kesempatan
ini untuk dapat mendakwahkan Muhammadiyah, mengenalkan IMM pada Mahasiswa baru
agar setidaknya mereka tau di UIN Sunan Ampel Surabaya khusunya Fakultas Dakwah
dan Komunikasi terdapat organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah melalu
berbagai media tersebut.
Ini sangat related
dengan Komisariat Ibnu Rusyd yang sangat erat dengan ciri fakultasnya,
yaitu sebagai fakultas dakwah dan komunikasi di UIN Sunan Ampel Surabaya,
solusi dari problem yang sedang kita hadapi saat ini adalah dengan
memaksimalkan potensi yang ada pada pribadi setiap kader, yang mana dengan
menonjolkan backgraoud fakultas kita yaitu Dakwah, dengan harapan setiap kader
mampu mendakwahkan atau mengkomunikasikan IMM sebagai identitasnya.
Hallo teman-teman edisi kali ini, nitip essay yaaa, essay ku waktu LID kemarin yang dibuat dadakan banget, mohon dimaklumi apabila banyak salahnya.
Komentar
Posting Komentar