Waktu selalu berjalan dan meninggalkan semua yang bertahan dan mengalami stagnan. Alurnya tidak selalu bisa ditebak begitu juga dengan setiap momen yang tiba-tiba datang tanpa disegaja.
Kita tidak pernah bisa menebak dan seenaknya tidak terima pada setiap rencana-Nya. Tapi ada fase dimana kita pernah merasa kecewa, "kenapa ya aku masih begini-begini saja? " Ingin rasanya menyalahkan segala problema yang mungkin menghalangi langkah kita dalam berkarya, entah tentang lingkungan keluarga, keterbatasan ekonomi atau diri kita sendiri yang tidak tau harus bagaimana lagi caranya untuk berusaha.
Di fase itu, aku ingin mengajak kalian menginggat kembali, karena aku yakin kalian pasti tau, hal yang mungkin sering kalian abaikan, yaitu "ikhlas" kata yang kalian ucapkan tapi tidak benar-benar kalian lakukan.
Cobalah untuk belajar ikhlas, ikhlas disetiap kehendak-Nya yang mungkin mengecewakan kita, ikhlas pada ketetapan-Nya yang justru terasa berat bagi kita, ikhlas ketika pilihan-Nya membuat keadaan lebih rumit dari sebelumnya. Keluhmu perlu sujud, lelah mu perlu ibadah dan usahamu perlu pasrah.
But don't forget! Pasrah bukan berarti menyerah, tapi juga diiringi usaha terbaik, untuk menepis segala kemungkinan terburuk.
Hari ini kamu boleh berkecil hati dan merasa tidak dihargai, bukan karena kamu tidak memiliki potensi, tapi karena keadaan lah yang memojokkan mu untuk harus berjuang lebih keras lagi. Ikhlaslah! ini hanya soal waktu, jika kamu mau beradaptasi dengannya mungkin dia akan menjadi partner terbaik untuk setiap karirmu.
Hari ini kamu boleh dipandang sebelah mata, bukan karena kamu tidak berguna tapi karena mungkin keluargamu tidak selalu bisa mendukung kemauanmu, saat itu terjadi yang perlu kamu ingat adalah ,tidak ada yg bisa memilih lahir dikeluarga mana, ya ini jalanmu! Kamu dipercaya Allah untuk hadir di keluarga ini karena kamu bisa melakukannya.
Kita tau setiap orang memiliki bantas kemampuan yang berbeda, percayalah ujian itu adalah bentuk cinta dari Allah bagi kita, cinta yang sama yang pernah dirasakan Nabi Ayub karena penyakitnya, cinta yang sama yang pernah dirasakan oleh nabi Nuh saat menghadapi ke ingkaran istri dan umat nya, dan cinta yang sama pula yang pernah dirasakan Nabi Muhammad terhadap perlakuan orang kafir padanya. Begitu juga dengan kita, apapun bentuk ujian dari Allah yang saat ini kita hadapi, bukan kah itu sama-sama bentuk cinta dari-Nya? Namun memiliki kadar yang berbeda.
Justru kita perlu khawatir ketika Allah tidak memberi ujian apapun pada kita, dari manakah kita bisa tau bagimana ikhlas itu? Karena boleh jadi Allah sudah tidak peduli lagi dengan kita, Allah biarkan kita merasakan nikmat dunia yg luar biasa, namun Allah tidak menjaga kita dari siksa neraka di akhirat-Nya (Naudzubillah).
Ikhlaskan! Selagi matahari masih bisa bersinar, selalu ada harapan yang menunggu untuk dijemput!
📷 by: Me, rfn_ed
I always support you.
BalasHapusThx u so much: )
Hapussubhanallah terima kasih kak, setelah membaca ini saya bisa mendapatkan motivasi
BalasHapus