Without You


Kamis, 30 Juli 2020. Air mata memang sudah kering, tapi rasanya duka itu masih selalu mengiring. Lagi lagi ini seperti mimpi yang ingin segera ku akhiri, tepat 40 hari kamu pergi. 

Kehilangan masih menyelimuti orang-orang yang kau sayangi, keluarga, tetangga, sahabat, teman dekat, begitu juga aku. Kenangan terus tersimpan yang sesekali muncul ketika kita sedang merindukanmu, disetiap sudut relasi yang kamu bangun, meninggalkan cerita yang sulit dilupa. 

Rasa nya baru kemarin, canda itu berhasil membuat ku tertawa. Aku masih ingat betul waktu itu, tepat satu bulan sebelum kamu pergi, notif itu mengagetkan ku, voice note panjang darimu, berdurasi 6.45 menit, yang ternyata isinya adalah suaramu menjelaskan sedetail mungkin tentang semua hal yang kamu tau dariku. 

Entah itu terselip rasa kagum atau cuma sekedar cerita, tapi aku senang, kamu sudah berani jujur. Lagi-lagi aku sama sekali tidak dapat membaca semua kode yang kamu berikan, kode bahwa satu bulan lagi kamu akan pergi. Ya Allah, seandainya aku tau itu, mungkin respon yang ku berikan akan ku pikir ulang. 

Kau tahu kan?, aku ini bukan tipe orang yang mudah percaya dengan segala sesuatu yang masih fana, contohnya dirimu, karena ku rasa aku bukan satu satunya yang kau perlakukan istimewa, ada banyak diluar sana yang mungkin sudah lebih dulu terbawa perasaan dengan rayuan mu itu. 

Oleh karena itu, aku tak pernah memasukkan semua omongan mu dipikiranku, jika ditanya apa ada rasa menyelesal? Tentu aku tidak menyesal, justru akan sangat menyesal jika responku membuat dirimu merasa ku beri harapan. 

Kamu itu orang baik yang pernah ku kenal, dengan segala kelebihan mu dan semua kekuranganmu, waktu itu sesekali kau mengingatkan ku untuk tidak menyandingkan lafadz Allah dengan kata kata yang menggambarkan tawa. Kau tau? aku merasa tertampar oleh itu, tapi kau membuat ku sadar, ternyarta aku masih meremehkan hal kecil yang sebenarnya besar. 

Aku ingin bercerita padamu. Ada beberapa lomba puisi yang ingin aku ikuti, tapi aku ragu, aku tidak yakin dengan kemampuan ku, di momen-momen ini aku ingat kamu, how you always belive me, betapa kamu percaya aku, bahwa aku bisa, dan di saat-saat Ini pula aku juga teringat kamu, saat kamu bilang kalo kamu memilih untuk tidak mengikuti event-event seperti ini, "karya itu tidak perlu dilombakan" Iya I know, tapi itu menurutmu, karena setiap orang punya goalnya sendiri dalam berkarya. 

Setelah kamu pergi, mungkin ada banyak hari-hari berat bagi keluarga dan sahabat mu, ikhlas dan tabah yang membuat mereka bisa memaknai semua, karena sepertinya cinta Allah lebih besar untuk mu, Allah ingin kamu pulang, meninggalkan segudang kesibukan, mengakhiri semua kepenatan dan beristirahat dengan tenang!

Jangan khawatir kita disini baik baik saja. Apalagi aku, I'm fine for you, karena beberapa hari setelah kamu pergi, aku selalu menganggapmu sudah kembali, kembali lagi di pondok mu, kembali dengan ayat-ayat suci yang berusaha kamu selesaikan, tapi kali ini pondok itu berbeda, Surabaya yang kamu tuju, sekarang adalah Surabaya yang sangat dekat dengan Sang Pencipta. 

Aku juga harus melanjutkan hidup ini, meski tak ada lagi teman dalam berbagi, berdiskusi dan saling memahami puisi. Tapi aku yakin, beberapa karya mu pasti akan disukai, bukannya kamu penulis puisi yang hebat?, semoga dapat memberi banyak manfaat 

Oh ya, tadi malam kamu datang dimimpi ku, this is the first. kita berada dalam satu forum di organisasi yang membuat kita saling kenal, tapi ada yang berbeda diforum itu, kamu yang biasanya selalu membubuhkan canda, kali ini tampak diam tanpa bicara. Forum itu melingkar, aku berada di seberang jauh dari mu, karena wajar laki-laki dan perempuan memang diberi jarak, sedangkan di sebelahmu selalu dia, sahabat mu, yang kemanapun bersama. Kamu mengenakan baju putih, bersandar di tiang yang berdiri tegak dekat dengan tubuhmu. Kamu yang biasanya semangat, hari itu terlihat lemas. 

Aku tidak tau pertanda apa ini, yang pasti tepat di 40 harimu aku ingin terus mendo'akan mu, meskipun terkadang lupa karena terlalu banyak daftar do'a yang ku pinta, tapi semoga bukan hanya do'a ku yang menolongmu disana, masih ada banyak do'a dari orang-orang yang lebih menyanyangi mu, dari orang-orang yang lebih mengenal dekat dirimu, dan dari orang-orang yang setia bersamamu. Because it's not me! (Karena itu bukan aku!) 

Aku ini hanya orang asing yang mendapatkan kesempat mengenalmu :) I will never forget and I will always remember everything about you. may rest in peace, friend :) 




Please dimaafkan lg ya fotonya! Karena emng belum ada patner yang bisa bantu buatin gambar:(


📷: me, rfn_ed

Komentar

  1. Semangat! Allah tau yang terbaik!

    BalasHapus
  2. Semangatt thor...
    Percayalah beberapa tahun kedepan karyamu akan menjadi yang terdepan👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat juga author yang lebih hebat: )

      Hapus

Posting Komentar