.
Namun, selanjutnya saya punya mimpi untuk pergi ke Eropa, tepatnya di negara Prancis, negara yang saya kagumi sejak duduk di kelas 6 MI (Madrasah Ibtidaiyah), saat itu umur saya belum genap 12 tahun. Hal inilah yang membuat saya tidak tau jika harus menceritakan secara detail tentang negara itu, ditambah lagi minimnya teknologi yang saya miliki.
.
Yang saya tau, saya terobsesi untuk pergi kesana karena sebuah sinetron yang saya sukai dulu, dan sampai saat ini. Sinetron yang dibintangi oleh Dimas Anggara dan Michelle Ziudith itu, berhasil membuat saya jatuh cinta dengan kota Paris, nuansa yang disajikan begitu menakjubkan, berlatarbelakang kota Paris yang menggah. Meskipun sinetron itu sangat tidak cocok dengan usia saya yang belum genap 12 tahun.
.
Setelah saya semakin mengerti, saya mencoba untuk mencari tau tentang negara itu, khususnya di kota Paris. Menara Eifell yang membuat setiap orang jatuh cinta ketika melihatnya. Arc de Triomphe, monunen kemengan yang dibangun untuk menghormati jasa prajurit Napoleon yang menang dalam pertempuran di Austerlitz pada 2 Desember 1805 itu, menyimpan begitu banyak kenangan. Dan beberapa Museum yang ternyata terdapat benda" peninggalan Islam disana, salah satunya yaitu Musium Louvre. Really impressed me with the city.
.
Do you Love me, My dream place? Semoga kau memilih saya untuk bisa menginjakkan kaki kecil ini dikota besar mu. Sekarang mungkin saya hanya bisa membayangkan dan melihatnya lewat foto yang ada di media sosial, tapi besok, saya akan membuat nya menjadi nyata, dihadapan saya.
.
Bersama orang penting yang telah menemukan saya, lalu kita mengejar mimpi masing-masing disana. Entah itu belajar, bekerja atau buka usaha, asalkan kita selalu bersama, dan kita menikmati hidup disana untuk waktu yang lama.
.
Terdengar konyol memang, tapi bukankan kita bebas dalam menentukan mimpi?
.
Orang yang akan berdiri disamping saya apapun yang terjadi, tangan nya yang selalu siap mengusap air mata, ketika takdir tak memilih saya untuk sampai disana. Pundak nya yang akan tetap tegak ketika saya rapuh, menghadapi kenyataan yang tak berpihak kepada saya.
.
Terimakasih tak terhingga untuk nya, karna sudah mendukung semua mimpi saya, meng iya kan nya meskipun terkesan mustahil bagi orang lain.
.
Untuk semua imajinasi itu, saya tidak ingin jika terus hidup di angan.
.
Meskipun jarak yang begitu jauh dan biaya yang tak sedikit, tapi saya percaya setiap mimpi pasti nyata ketika kita berani memulainya. Semoga suatu hari nanti Allah akan mengabulkan nya. Iya ataupun tidak, saya harap tidak pernah ada kecewa yang mampir menyiksa.
.
Untukmu orang dan tempat yang ku damba.
Bojonegoro, 3 Juli 2020
Pict by: ask me
Komentar
Posting Komentar