Pengalaman PTSB Prof. Ali


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh :)




Tepat pada hari sabtu kemarin pada tanggal 23 November 2019, saya dan teman- teman mengikuti kuliah wada’ mata kuliah Studi Al-Qur’an, yang di bimbing oleh dosen Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag beliau adalah dosen sekaligus trainer Pendalaman Terapi Shalat Bahagia (PTSB), dan pada kesempatan kali ini, kuliah wada’ di isi dengan PTSB tersebut yang bertempat di kantor Qun Yaquta Jl. Siwalankerto Tengah 66 Surabaya. Kami harus sampai disana pada pukul 06.00 karena acaranya dimulai pukul 06.30. Disana kami tidak sendirian, akan tetapi bersama teman-teman dari program studi lain yang kebetulan juga mendapat kelas Prof. Ali bahkan ada juga kakak-kakak dari Pascasarjana yang turut hadir pada kuliah wada’ tersebut.

Prof. Dr. Moh. Ali Aziz M.Ag yang merupakan penulis sejumlah buku antara lain: 60 Menit Terapi Shalat Bahagia (2012), sekaligus menjadi trainer Terapi Shalat Bahagia, Sukses Belajar Melalui Terapi Shalat (2016), Bersiul di Tengah Badai (2015), Ilmu Dakwah (2004), Solusi Ibadah di Hongkong (2003), MTQ: Mengenal Tuntas Al- Qur’an (2011), Teknik Khutbah Jum’at Komuikatif (2014), Public Speaking, Gaya dan Teknik Pidato Dakwah (2017), Do’a- Do’a Keluarga Bahagia (2013). Berdakwah mulai tahun 1979 dan sejak tahun 2000 menjadi imam shalat taraweh atau pemceramah Islam di Benua Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika.

Sebelum hari itu kami dimintaa unuk menyiapkan nama 10 orang paling berjasa, 5 orang menyebalkan, 10 dosa besar yang pernah kita lakukan, 30 nikmat terbesar yang Allah berikan, dan 10 masalah hidup yang sedang kita hadapi. Semua itu untuk di curahkan dan diceritakan dalam pelaksanaan Pendalaman Terapi Shalat Bahagia (PTSB).
PTSB (Pendalaman Terapi Shalat Bahagia) merupakan bimbingan praktel shalat agar kita memahami dan menginggatnya lebih kuat dan bisa mematapkan keyakinan akan kebesaran Allah, percaya diri dan optimis akan penyelesaian semua masalah hidup adalah cermin rasa syukur kepada Allah. Hanya pribadi bahagialah yang bisa maksimal berkreasi, produktif dan membahagiakan orang lain.

Shalat bagi pemeluk agama Islam (muslim/muslimah) tidak hanya sebuah ritual saja, tetapi ibadah (hubungan dengan Allah SWT) yang memiliki makna dan harus diaplikasikan dalam kedalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain ibadah shalat dapat mendatangkan pahala yang dapat dinikmati besok diakhirat dan juga mendatangkan kemanfaatan untuk pribadi selama hidup didunia. Setidaknya ada 9 gerakan yang tidak cukup dihafal namun harus dipraktekkan. Sembilan gerakan yang perlu dipahami dan diamalkan dalam kehidupan.

Dari PTSB ini, memberikan penegasan kepada kita bahwa betapa canggihnya shalat itu, masalah-masalah kita akan kita hadapi dengan power Allah melalui shalat, karena sebelumnya masih banyak yang belum sadar akan canggihnya shalat, besarnya manfaat shalat bagi kehidupan kita.
Canggihnya shalat dapat kita lihat dari yang pertama yaitu dengan panggilan adzan, tidak ada agama lain yang meminta menjadi yang terbaik kecuali Islam. Islam adalah agama yang sempurna, didalamnya sealalu diajarkan tentang perdamaian, kebahagiaan, dan ketenangan. “Hayya ‘Alash shalaah”.” Hayya’ Alal Falaah”. Yang artinya “Marilah Shalat”. “Mari menuju kebahahagiaan.” Begitu indah panggilan untuk kita melaksanakan shalat, panggilan dari Allah untuk menemui Nya. Allah bersedia menjadi tempat kita menggadukan segala hal, sekalipun tentang maslah hidup yang kuta alami, dan percayalah seberat dan sebesar apapun maslah hidup, dengfan shalat InsyaAllah bisa terselesaikan.

Bentuk dari tidak menerima takdir itu adalah dengan mengeluh, kita dapat bercerita apapun dengan Allah tapi jangan sekali-kali mengeluh atas apa yang Allah takdirkan untukmu. Berani hidup, berani menghadapi masalah. Allah tau sampai mana batas kesanggupan kita, dan Allah tidak akan memberikan masalah/cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya. Jadi Allah yang mendatangkan masalah tersebut, dan Allah tau jalan keluarnya, hadapilah semua karena Allah tidak akan membiarkan kita sendiri dalam menghadapinya.

Do’a bisa menjadi perantara kita berbicara dengan Allah, dan lalangkah lebih baiknya jika do’a itu kita renungkan didalam shalat. Dengan berdo’a kita dapat merasakan seperti berbicara dengan Allah, bercerita mulai dari mensyukuri dan menjelaskan secara detail problematika apa yang sedang mengganggu pikiran kita.

Semua do’a kita dalam shalat pasti akan sampai dan di dengar oleh-Nya. Dengan syarat jangan pernah menggeluh, berhenilah menggeluh kepada-Nya, syukuri saja apa yang terjadi dalam hidupmu, karena yang terjadi itu adalah kehendak-Nya. Hanya soal waktu, Allah mendengar do’a mu, tapi Allah jauh lebih tau kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan do’amu. Tak perlu khawatir, jika do’amu belum di kabulkan oleh-Nya, karena Allah tau apa yang kamu butuhkan bukan yang kamu mau.

Masalah hidup memang memiliki realita yang berat, tapi perlu di tanamkan meinside dalam pikiran dan hati kita bahwa, Allah pasti punya scenario terbaik dibalik semua ini, berhentilah berfikir negatif, dan berlatihlah berfikir positif, kuncinya bahagia lah saja dalam menghadapi apapun.
Dalam rangkaian PTSB (Pendalaman Terapi Shalat Bahagia) kita di minta untuk memaknai setiap gerakan shalat, memperbanyak rasa syukur, dan menceritakan segala apa yang terjadi pada hidup kita secara detail, sebab sinar matahari hanya bisa membakar kertas yang sinarnya difokuskan, dan yakin 100 % bahwa do’a kita akan dikabulkan oleh Allah, menyerahkan kepada-Nya untuk di panggil dan siap mati, tanpa ada rasa menggeluh sedikitpun.

PTSB ini hanya bisa diterapkan ketika kita shalat sendirian, karena membutuhkan waktu yang cukup lama dan kekhuyu’an.  Dengan memaknai dan menerapkan makna dari kalimat kunci: SUBHAN, TURUT, HADIR, di MASJID untuk AKSI, SOSIAL dengan harapan kita mendapatkan kedasyatan pengaruh sholat di hidup kita. Kalimat kunci tersebut kit abaca ketika pada posisi berdiri, rukuk (kurang lebih 15-30 menit), i’tidal, sujud (sujud kedua dalam rakaat), duduk diantara dua sujud, dan tasyahud. Dengan catatan diterapkan saat kita shalat sendiri.

Sebesar dan seberat apapun masalah yang saat ini sedang kita hadapi, percayalah Allah tak pernah membiarkan kita sendiri menghadapi semua itu, dalam PTSB ada bebrapa contoh masalah yang dapat di selesaikan melalui canggihnya shalat, diantaranya: Suami jarang shalat, sakit punggung, sukses usaha, menghapus dendam,kurang percaya diri, menghadapi ujian sekolah atau bahkan kesulitan dalam membayar hutang.

Allah selalu punya skenario terbaik dalam mengatur hidup kita, terkadang saat kita dihadapkan dengan banyak masalah yang terasa berat bagi kita, dan kita berfikiran “kenapa harus kita?” maka jawabanya adalah karna Allah percaya kamu adalah orang yang mampu di tempatkan pada posisi saat itu.

Seperti yang Allah janjikan dalam Q.S Al- Insyirah ayat 5-6 bahwa sesudah kesusahan pasti ada kemudahan, dan kita harus percaya pada janji Allah itu, Allah tidak pernah main-main dengan janji-Nya. Allah telah menjanjikan sesudah kesusahan pasti ada kemudahan.
Melalui PTSB kita dapat merasakan makna shalat yang sebenarnya, menjadikan hat kita tanang dan seakan kita berbicara langsung dengan Allah. Canggihnya shalat InsyaAllah dapat menjawab semua persoalan yang sedang kita hadapi dengan keyakinan 100% bahwa Allah akan menolong dan mengabulkan do’a kita.

Semua tidak bisa didapat secara instan, semua butuh proses, begitu juga dengan penerapan PTSB yang dibimbing oleh Prof. Ali, membutuhkan waktu. Teruslah mempraktekkan nya InsyaAllah dalam hitungan bulan atau bahkan hitunggan minggu adalah waktu yang tepat Allah menjawab do’a kita. Dan jangan pernah lupa untuk berhenti menggeluh.

Sekian dari blog yang saya tulis ini, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tertarik untuk mengikuti PTSB .

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar