WAHYU PERTAMA DAN TERAKHIR
Makalah Studi Al-Qur’an
Dosen I :
Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag
Dosen II :
Ati’ Nursyafa’ah M.Kom.I
Disusun Oleh:
Refina Elfariana Dunggudi
(B75219073)
ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan serta inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabat beliau.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag selaku Dosen I dan Ati’ Nursyafa’ah M.Kom.I Dosen II mata kuliah Studi Al-Qur’an, dan yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih juga saya ucapkan pada seluruh pihak yang telah membantu selama proses pembuatan makalah ini.
Makalah ini saya susun dengan maksimal. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan. Oleh karena itu saya menerima semua kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini. Kita berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Surabaya, Agustus 2019
Penyusun
DAFRAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................ii
BAB I WAHYU PERTAMA DAN TERAKHIR.....................................................1
Wahyu Pertama dan Tempat Turunnya.......................................................1
Wahyu Terakhir dan Tempat Turunnya......................................................15
BAB II ..........................................................32
Kesimpulan..................................................32
Daftar Pustaka.............................................34
BAB I
WAHYU PERTAMA DAN TERAKHIR
A.Beberapa pendapat tentang Wahyu Pertama Turun dan Tempat Turunnya.
Rasulullah SAW merasakan perasaan yang luar biasa ketika beliau menerima wahyu Al-Qur’an, mengingat betapa tinggi dan berartinya Al-Qur’an bagi seluruh umat manusia.
Pengetahuan mengenai sejarah perundang-undangan Islam dari sumber pertama dan pokok yaitu Al-Qur’an akan memberikan kepada kita gambaran mengenai penetahapan hukum dan penyesuaiannya dengan keadaan tempat hukum itu diturunkan, tanpa adanya kontadiksi antara yang lalu dengan yang akan datang. Hal demikian memerlukan pembahsan mengenai apa yang pertama kali turun dan yang terakhir
Ulama memiliki beberapa pendapat diantaranya
1. Dari sebuah buku karya Syaaikh Manna’ Al-Qatthan mengatakan ada beberapa pendapat tentang wahyu pertama dan tempat turunnya.
a. Pendapat yang paling sahih adalah yang menyebutkan bahwa ayat yang pertama kali turun adalah Q.S. Al-A’laq [96]: 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
“Bacalah dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. “( Q.S. Al-Alaq [96]:1-5)
b. Menurut pendapat lain, ayat yang pertama turun adalah firman Allah SWT:
يَاأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2)} [المدثر: -1-2]
“Wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!”(Al-Muddatstsir: [74]: 1-2)
Pendapat ini didasarkan pada riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Salamah bin Abdurrahman.
c. Menurut pendapat lain, yang pertama kali turun adalah surah Al- Fatihah.
d. Menurut pendapat lain, yang pertama kali turun adalah lafal basmalah. Selain itu, basmalahturun di setiap awal surah.
2. Abu Anwar yang menulis sebuah buku tentang Uumul Qur’an juga menjelaskan bahwa dalam penurunan Wahyu ada dua variasi yaitu melalui perantara Malaikat Jibril dan langsung tanpa perantara. Dan di jelaskan bahwa yang melalui perantara terjadi ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertama. Surat Al- Alaq [96]: 1-5.
3. Dan kembali disebutkan lagi dalam buku karya Abdul Majid Khon bahwa Wahyu pertama Nabi Muhammad SAW adalah Q.S. Al-Alaq [96]: 1-5 pada waktu Nabi bersembunyi (ber-khalawat) di Gua Hira untuk beribadah.
4. Dalam buku karya Salman Harun yang berjudul mutiara Al-Qur’an bahwa, yang pertama turun adalah ayat pertama surat Al-‘Alaq:
“Bacalah!”(Iqra’). Al ‘Alaq sendiri berarti ziqot yang menempel di rahim ibu. Wahyu kedua (Al- Muddatstsir/74) baru datang setelah tiga tahun berselang dari wahyu pertama, sehingga Muhammad SAW sempat menjadi ragu apakah betul beliau seorang Nabi
5. Di buku karya Nasr Hamid Abu Zayd mengatakan bahwa, yang pertama diturunkan untuk kenabian adalah: “Bacalah dengan nama Tuhanmu” dan yang pertama diturunkan untuk misi(risalah):’Hai, orang yang berselimut’.”
6. Dalam buku Ulum Al-Qur’an karya Rosihon Anwar dalam bab Klasifikasi Ayat-Ayat dan Surat-Surat Al-Qur’an bahwa kronologi relevasi yang ditulis Abu Al-Qur’an berdasarkan sejarah dan masa turunnya (manhaaj tarikhy zamany).Ia membagi kronologi Al-Qur’an dalam tiga tahap. Pertama, tahap permulaan (marhalah ibtida’ayah):
- Surat Al-Alaq
- Surat Al-Muddatstsir
7. Dan dari buku Qowaidul Asasiyah Fi Ulumul Qur’an karya Syayid Alawy AlMaliki juga disebutkan bahwa ayat yang pertama kali turun adalah surat Al- Alaq [96]: 1-5. Dan juga surat Al- Muddatstsir [74].
8. Ibunda kaum mukmin, Aisyah RA pernah mengajarkan hadist kepada ‘Urwah bin Zubair sebagai berikut :
Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad bin Abdullah mengalami mimpi yang menjadi nyata saat sedang tidur.
Tak lama kemudian, Nabi Muhammad SAW suka menyendiri di gua Hira’ seraya menjalankan ibadah dalam beberapa malam, hingga Nabi SAW menemui kebenaran, di saat itulah ada yang menyerunya dan tidak lain itu adalah Malaikat yang berkata “Bacalah !”. “Aku bukan orang yang bisa membaca” jawab Nabi SAW. “Malaikat itu memelukku hingga aku mengalami kepayahan, kemudian melepaskanku. Malaikat itu berkata, “Bacalah!” Aku bukan orang yang bisa membaca” kataku. Malaikat itu memegang dan memelukku kedua kalinya hingga aku mengalami kepayahan, kemudian melepaskanku. Malaikat berkata lagi, “Bacalah”. Aku bukan orang yang bisa membaca,” kataku. Malaikat itu memegang dan memelukku untuk ketiga kalinya hingga aku mengalami kepayahan, kemudian melepaskan ku. Malaikat berkata, “iqro’ bismi rabbikal ladzi kholaq (bacalah dengan nama Tuhanmu Yang telah menciptakan) Kholaqol insaana min ‘alaq (menciptakn manusia dari segumoal darah) Iqro” warabbukal akrom (Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)”. Lalu, Rasulullah SAW pulang dengan membawa ayat tersebut. Nabi SAW gemeter, lalu menjumpai Khadijah binti Khuwailid. “Selimutilah aku, selimtilah aku!” Keluarga menyelimuti Nabi hingga gemeternya sirna. Nabi SAW menceritakan pengalaman nya kepada Khadijah, “Aku benar-benar mengkhawatirkan diriku”. Khadijah mengatakan, “Jangan begitu Demi Allah, selamanya engkau tidak dihinakan Allah. Anda selalu menyambung sanak family, menanggung beban orang lain, bekerja untuk janda, memberi hidangan untuk tamudan menolong orang yang benar dari marabahaya”. Setelah itu, Khadijah mengajak Nabi SAW pergi ke Waraqah bin Naufal bin Asad bin ‘Abd al-Uzza. Waraqah adalah putra dari paman Khadijah yang memeluk agama Khristen saat masa kebodohan manusia. Ia pakar Bahasa Ibrani dan terus tekun menulis Kitab Injil dalam Bahasa Ibrani. Kondisinya sudah sangat tua dan buta. “Wahai putra pamanku,” kata Khadijah kepadaWaraqah, “Dengarkanlah berita dari putra saudaramu”. Waraqah menyahut, “ Wahai putra saudaraku, apa yang sedang kau alami?”. Rasulullah SAW pun menceritakan apa yang telah ia alami kepada Waraqah. “Ini adalah Malaikat Pembawa Rahasia yang pernah diturunkan Allah kepada Nabi Musa AS,” timpal Waraqah, “Semoga aku nanti masih kuat, semoga aku juga masih hidup, karena kaummu akan menggusirmu”. Rasulullah SAW menyahut, “Apakah mereka akan mengusirku?” .”Benar” jawab Waraqah. “ Tak seorang pun yang datang dengan membawa seperti apa yang kau bawa, pasti ia akan diusir. Andai saja aku bisa menemui masamu, aku akan menolongmu sekuat mungkin”, tambah Waraqah. Tak lama kemudian, Waraqah pun meninggal dunia. Sementara itu, wahyu telah terputus sejenak. Ibnu Syihab meriwayatkan hadis yang lain ‘Abu Salamah pernah memberikan kabar kepadaku bahwa Jabir bin ‘Abdullah al-Anshari mendapatkan cerita dari Nabi SAW tentang wahyu yang putus sejenak. Nabi SAW bercerita, “Ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit. Aku pun mengangkat pandanganku. Ternyata, Malakat ysng telah mendatangiku di gua Hira’ sedang duduk di atas kursi antaralangit dan bumi. Aku takut dan segera pulang. “Selimutilah aku, selimutilah aku”, pintaku. Lalu, Allah SWT menurunkan Ya ayyuhal Muddatsir (wahai orang yang sedang berselimut), qum fa-andzir (bangun dan berilah peringatan) hingga ayat war rujza fahjur (mejauhlah dari kotoran). Setelah itu, wahyu datang berturut-turut” (Al- Bukhari, t.t.: I:3:nomor 3
Hadis di atas menunjukkan bahwa ayat yang pertama kali menetapkan Muhammad sebagai Nabi adalah surat al-‘Alaq ayat 1-5, sedangkan surat al-Muddatstsir ayat 1-5 merupakan ayat pertama kali turun yang menetapkan Nabi sebagai rasul yang harus menyampaikan wahyu-wahyu Allah (Manna’ al- Qaththan,1994:68).
B.Wahyu Terakhir dan Tempat Turunnya
1. Pendapatmengenaiayat yang turun paling akhiradalahsurat Al- Maidah [05] : 3
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ. لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا(3) [المائدة: 3]
…pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah-Ku cukupkan kepada munikmat-Ku, dan telah-Ku ridhai islam jadi agama bagimu….. (Q.S. Al-Ma’idah [05] :3)
Yang terakhir turun adalah ayat ketiga surat al-Ma’idah .Isinya adalah pesan bahwa ajaran Tuhan tentang manusia dan kemanusiaan telah sempurna diberikan lewat Al- Qur’an. Sesuai dengan makna Al- Ma’idah yaitu “hidangan”, maka untuk mencapai kesempurnaan manusia dan kemanusiaan tersebut, perlu ada sesuatu yang dihidangkan, yaitu pendidikan dan pengajaran. Ayat ini turun di Arafah saat Nabi SAW berada di atas onta dalam rangka menjalankan Haji Perpisahan.
2. Pendapat yang menyatakan bahwa ayat yang turun paling akhir adalah surat Al- Baqarah [02] ayat281 :
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (281) [البقرة: 281]
“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah, kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”Q.S. Al-Baqarah [02]: 281
3. Menurut pendapat lain, ayat yang terakhir turun adalah ayat tentang hutang, berdasarkan riwayat dari Sa’id bin Musayyib, sampaikanlah kabar kepadanya bahwa ayat Al-Qur’an yang paling terakhir turun dari Arasy adalah ayat tentang hutang. Maksudnya adalah firman Allah SWT:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ } [البقرة: 282]
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya....” (Q.S. Al-Baqarah [02]:282).
Dari tiga riwayat diatas disatukan dengan cara sebagai berikut, bahwa ayat-ayat ini turun seksligus seperti urutan didalam mushaf. Diawali ayat tiba setelah itu ayat “Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah....” dan dilanjutkan ayat tentang utang. Sebab, ketiga ayat ini berkaitan dengan kejadian yang sama, lalu setiap perawi memberitahukan sebagian ayat yang turun dinyatakan sebagai bagian Al-Qur’an yang terakhir turun. Hal ini benar, sehingga ketiga riwayat ini tidak saling menafikan.
4. Pendapat lain mengatakn bahwa yang terakhir turun adalah ayat tentang kalalah. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Barra’ bin Azib, ia berkata, “Ayat yang terakhir turun adalah firman Allah SWT, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu melukiskannya....’(Al-Baqarah [02]:282).” Yang dimaksud ayat terakhir di dalam perkataan Bara’ bin Azib adalah ayat yang terakhir turun berkaitan dengan hukum warisan.
5. Menurut pendapat lain, ayat yang terakhir turun adalah firman Allah SWT dalam Q.S. At-Taubah [09]: 128-129.
Disebutkan didalam kitab Al-Mustadrak, dari Ubay bin Ka’bab, ia berkata’ “Ayat yang terakhir turun adalah, ‘sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri.....’ hingga akhir surah. (At-Taubah [09]: 128-129).” Maksud riwayat ini adalah ayat yang terakhir turun dari surat At-Taubah.
6. Wahyu yang terakhir turun adalah surat Al- Maidah, berdasarkan hadist riwayat Imam Tirmidzi dan Hakum terkait hal ini dari Aisyah RA.Tanggapan maksudnya adalah surat yang terakhir turun berkenaan dengan penjelasan halal dan haram, sehingga hukum-hukum yang terdapat di dalam nya tidak dihapus.
7. Menurut pendapat lain, ayat yang terakhir turun adalah firman Allah SWT.
فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ (195) [آل عمران:195]
“Maka Rabb mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), ‘Sesungguhnya, Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu.....”(Q.S. Ali ‘Imran [03]:195)
Pendapat ini didasarkan pada hadist riwayat Ibnu Mardawaih dari jalur Mujahid, dari Ummu Salamah, ia berkata, “Ayat yang terakhir turun adalah ayat ini.
8. Menurut pendapat lain, ayat yang terakhir turun adalah surat An-Nisa’:93
Pendapat ini didasarkan pada hadist riwayat Al-Bukhari dan lainnya dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ayat ini,’Dan barangsiapa membunuh seseorang yang beriman dengan sengaja...’ adalah ayat yang terakhir turun,dan tidak dihapus oleh apapun.” Ungkap Ibnu Abbas, “Dan tidak dihapus oleh apapun.....” menunjukkan bahwa ayat ini adalah ayat yang terakhir turun berkaitan dengan hukum membunuh orang mukmin dengan sengaja.
9. Imam Muslim meriwayatkan dariIbnu Abbas, ia berkata surat yang terakhir turun adalah:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1)
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.” (An-Nashr [110]:1 ).”
Riwayat ini diartikan bahawa inilah surah yang terakhir turun yang mengisyaratkan kematian Nabi SAW, seperti yang dipahami sebagian sahabat, inilah surah terakhir turun secara utuh.
Dari semua pendapat di atas, tidak ada satu pun yang sanadnya terhubung hingga Nabi SAW. Masing masing mengabarkan hal terakhir yangia dengar dari Rasulullah SAW, seperti yang telah kami jelaskan di setiap pendapat di atas.
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu utukmu, dan telah Aku cukkupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai islam sebagai agamamu.(Al-Mai’idah[05]:3)
Ayat ini turun di Arafah pada tahun Haji Wada’. Secara lahir, ayat ini menununjukkan penyempurnaan kewajiban-kewajinban dan hukum-hukum. Sebelumnya sudah disinggung dalam riwayat terkait turunnya ayat riba, ayat utang, ayat kalalah, dan ayat-ayat lainnya setelah itu. Oleh karena itu, sebagian besar ulama mengartikan penyempurnan agama dalam ayat ini sebagai penyempurnaan nikmat
Al-qodhi Abu Bakar Albaqilani menuturkan dalam Al intishar seraya mengulas perbedaan riwayat-riwayat terkait ayat yang terahir turun ,”tidak ada satu pun di antara pendapat-pendapat ini yang sanadnya terhubung hingga Nabi Muhammad SAW. Kemungkinan juga, masing-masing di antara mereka mengabarkan yang terakhir kali mereka dengar dari Nabi Muhammad SAW ketika beliau wafat, atau sesaat sebelum beliau jatuh sakit, sementara yang lain mendengar penjelasan lain dari beliau setelah itu. Kemungkinan, ayat yang dimaksud adalah ayat yang terakhir dibaca Rasulullah SAWbersama ayat-ayat lain yang turun, setelah itu ayat-ayat tersebut diperintahkan untuk ditulis setelah ayat yang dimaksud ditulis, sehingga ia mengira itulah ayat yang terakhir turun dari segi urutan.
BAB II
Kesimpulan
1. Dari beberapa pendapat tantang wahyu yang pertama turun dapat disimpulkan dari hadist yang ceritakan Aisyah kepada ‘Urwah bin Zubair bahwa ayat yang pertama kali menetapkan Muhammad sebagai Nabi adalah Al-Alaq [96] ayat 1-5, di gua Hira’ ,sedangkan surat Al- Muddatstsir [74] ayat 1-2 merupakna adalah ayat yang menetapkan Nabi sebagai Rasul.
2. Sedangkan untuk wahyu yang terakhir turun, semua memiliki dasar-dasar yang kuat, sahabat dapat mengklaim ayat yang diketahuinya sebagai ayat yang terakhir turun, karena Nabi sendiri tidak mengetahui secara pasti kapan wahyu berakhir.
Daftar Pustaka
Almaliki, Syayid Alawy. Qowaidul Asasiyah Fi Ulumul Qur’an, Surabaya: As-shofwah, 2003.
Al-Qatthan, Manna’. Studi Ilmu AL-Qur’an, Bogor: Litera Antar Nusa, 2009.
Al-Qatthan, Manna’.Dasar-Dasar Ilmu Al-Qur’an. Jaakarta: Ummul Qura, 2017.
Anwar, Rosihon. Ulum Al-Qur’an, Bandung: CV. Pustaka Setia,2007.
Anwar,Abu. Ulumul Al-Qur’an, Pekanbaru: Amzah, 2002.
As-Suyuti, Jalaluddin. Al-Itqon Fi Ulumul Qur’an, Lebanon: Daran-Nafaes, 2004.
Aziz, Moh Ali, Mengenal Tuntas Al-Qur’an, Surabaya: Imtyas,2018.
Harun, Salman. Mutiara Al-Qur’an. Ciputat: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999.
Ilyas, Yunandar. Cakrawala Al-Qur’an, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2003.
Khon, Abdul Majid. Praktikum Qira’ar, Jakarta: Amzah, 2001.
Zayd, Nasr Hamid Abu. Tekstualisasi Al-Qur’an, Yogyakarta: Lkis, 1993.
[1]Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar
Ilmu Al-Qur’an, Jakarta, , Ummul Qurba, 2017, Cetakan Ke-1, h. 102
[2]Abu Anwar, Ulumul Al-Qur’an,
Pekanbaru , Amzah, 2002, Cetatakan Ke-1. H. 15-16
[3]Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at,
Jakaarta, Amzah, 2011, Cetakan Ke-1, h. 180
[4]Salman Harun, Mutiara Al-Qur’an, Ciputat, PT Logos Wacana Ilmu, 1999, Cetakan Ke-1,
h. 226
[5]Nasr Hamid Abu Zayd, Tekstualitas Al-Qur’an, Yogyakarta, Lkis,, 1993, Cetakan Ke-1, h. 51-53
[6]Rosihon Anwar, Ulum Al-Qur’an,
Bandung, CV. Pustaka Setia, 2007, Cetakan Ke-1, h. 108-110
[7]Syayid Alawy AlMaliki, Qowaidul
Asasiyah Fi Ulumul Qur’an, Surabaya,
As- shofwah, 2003, Cetakan Ke-1
[8] Moh. Ali Aziz, Mengenal TuntasAl-Qur’an, Surabaya, Imtiyaz,
2018, Cetakan Ke- 3, h. 29-31
[9]Moh. Ali Aziz, Mengenal
Tuntas Al-Qur’an, Surabaya, Imtiyaz,2018,Cetakan Ke-3,h 29-31
[10] Moh. Ali Aziz, Mengenal
Tuntas Al-Qur’an, Surabaya, Imtyas, 2018, Cetakan Ke-3,h 29-31
[11]Moh. Ali Aziz, Mengenal
Tuntas Al-Qur’an, Surabaya, Imtyas, 2018, Cetakan Ke 3, h. 29-31
[12] Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar
Ilmu Al-Qur’an, Jakarta, , Ummul Qurba, 2017, Cetakan Ke-1, h. 108
[13] Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar
Ilmu Al-Qur’an, Jakarta, UMMUL QURBA, 2017, Cetakan Ke-1, h. 584
[14] Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar
Ilmu Al-Qur’an, Jakarta, , Ummul Qurba, 2017, Cetakan Ke-1, h. 108
[15] Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar
Ilmu Al-Qur’an, Jakarta, , Ummul Qurba, 2017, Cetakan Ke-1, h. 108
[16] Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar
Ilmu Al-Qur’an, Jakarta, Ummul Qurba, 2017, Cetakan Ke-1, h. 108
[17] Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar
Ilmu Al-Qur’an, Jakarta, UMMUL QURBA, 2017, Cetakan Ke-1, h. 108
[18] Manna’ Al-Qaththan, Dasar-Dasar
Ilmu Al-Qur’an, Jakarta, , Ummul Qurba, 2017, Cetakan Ke-1, h. 108
DOWNLOAD PPT https://drive.google.com/file/d/15xhvgvTUZPJRpkLReKzdy4CI_cwYLbU2/view
Barakallah..terima kasih untuk ilmunya..sangat bermanfaat dan menambah wawasan. Semoga kedepannya lebih sering lagi memposting materi2 demikian
BalasHapusalhamduliilah makalah nya sangat membantu dalam proses belajar, semoga dengan adanya makalah ini bermanfaat bagi semua generasi selanjut nya amin
BalasHapusAlhamdulillah jadi paham, makasih ilmunya. Sangat berguna sekali. Semoga bisa bermanfaat bagi orang lain juga. Dan dapat memposting materi yang lain lagi. Lebih baik kedepannya.
BalasHapusAlhamdulillah lebih mudah dimengerti
BalasHapusTerimakasih atas ilmunya kak
Sangat membantu kak
Alhamdulillah tulisannya sangat bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan. Juga sangat membantu dalam mengerjakan tugas atau sebagai bahan referensi. Semoga kedepannya lebih baik lagi dan tambah bersemangat memposting tulisan-tulisan yang religius.
BalasHapusAlhamdulillah tulisannya sangat bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan. Juga sangat membantu dalam mengerjakan tugas atau sebagai bahan referensi. Semoga kedepannya lebih baik lagi dan tambah bersemangat memposting tulisan-tulisan yang religius.
BalasHapusTerimakasih untuk ilmunya, menambah wawasan sekali, materi yang disampaikan pun mudah di mengerti. Sukses terus buat kedepannya :)
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... Puji syukur atas limpahan rahmat Allah SWT yang maha kuasa terimakasih atas tulisan ananda refina kembangkan terus penulisannya alhamdulillah cukup membantu dalam memahami materi wahyu dan ilham
BalasHapusAlhamdullilah..tulisannya sanggat bermanffat.dan sangat memotifasi saya sebagai pembaca. Semoga saya bisa mengamalkan ilmu yang aq dapat dari tulisanmu
BalasHapusAlhamdulillah setelah membaca tulisan anda yang mudah dimengerti membuat saya lebih paham lagi. Semangat untuk tulisan-tulisan anda selanjutnya
BalasHapusAlhamdulillah sangat membantu tulisan ini, saya jadi mengetahui wahyu pertama dan terakhir beserta tempat turunnya, terimakasih :)
BalasHapusAlhamdulillah semoga dapat menambah pengetahuan dan referensi bagi pembaca
BalasHapusAlhamdulillah ilmunya sangat bermanfaat, mudah mudahan dapat bermanfaat bagi orang lain juga
BalasHapusAlhamdulillah dengan bacaan ini ilmu saya bertambah,terimakasih. Semangat untuk membuat tulisan tulisan selanjutnya
BalasHapusAlhamdulillah terimakasih atas ilmunya semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahun bagi kita semua
BalasHapusAlhamdulillah dengan bacaan ini ilmu saya bertambah,terimakasih. Semangat untuk membuat tulisan tulisan selanjutnya
BalasHapusAlhamdulillah, terimakasih ilmu saya bertambah
BalasHapusAlhamdulillah, semoga sukses buat refina
BalasHapusMasyaAllah, semoga dengan membaca ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita, Aamiin
BalasHapusAlhamdulillah tulisan nya menambah informasi, menambah wawasan semoga bermanfaat bagi yang lain
BalasHapusAlhamdulillah Sangat menambah informasi dan wawasan , semoga bermanfaat bagi lainnya
BalasHapusAlhamdulillah makalah sangat membantu proses belajar,bahasa nya mudah untuk di pahami.semangat untuk membuat tulisan tulisan selanjutnya.
BalasHapusDulu saya sangat tidak santuy, setelah membaca ini saya menjadi sangat santuy
BalasHapusTerima kasih ruang guru
MasyaAllah, semoga dengan membaca ini dapat menjadikan pengetahuan kita lebih luas, semangat Refina
BalasHapusSangat bagus sekali, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca ya aminnnn
BalasHapusAlhamdulillah makalah yang disampaikan sangat membantu dalam belajar, semoga ilmunya dapat bermanfaat.
BalasHapusMasyaAllah, setelah membaca tulisan ini dapat membuat saya menambah wawasan,semoga dapat bermanfaat untuk seluruh pembaca.
BalasHapusBarakallah semoga ilmunya bermanfaat,,terimakasih ilmunya kak
BalasHapusAlhamdulilah saya ada materi tentang ini dan akhirnya menemukan blog yang sesuai dan mudah dipahami namun masih ada kesalahan dalam penulisan kata dan tanda baca semoga kedepannya lebih baik lagi.
BalasHapus
BalasHapusBarakallah
Semoga karya nya bermanfaat bagi kita semua Aminnn.....
Barakallah. Semoga bermanfaat amiin
BalasHapusAlhamdulillah, makalah ini sangat bermanfaat, dari sini kita dapat mengetahui tentang wahyu
BalasHapusAlhamdulillah, setelah membaca makalah ini ilmu saya tentang Rasulullah bertambah, penjelasannya juga sangat jelas. Terimakasih
BalasHapusSemoga bermanfaat bagi semua amin
BalasHapusSemoga bermanfaat ya
BalasHapusalhamdulillah, barakallah, semoga bermanfaat juga bagi yang lain
BalasHapusalhamdulillah, barakallah, semoga bermanfaat juga bagi yang lain
BalasHapusalhamdulillah, barakallah, semoga bermanfaat juga bagi yang lain
BalasHapusAlhamdulillah terimakasih untuk ilmunya, bisa menambah pengetahuan lebih untuk kita.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih ilmunya,
BalasHapusBisa menambah wawasan bagi kita semua.
Alhamdulillah sangat bermanfaat, terimakasih ilmunya :)
BalasHapusMakalahnya sangat bagus dan bermanfaat bagi pembaca khususnya. Semoga makalah ini bisa jadi pengetahuan baru bagi pembaca
BalasHapusSangat bermanfaat. Alhamdulillah, sukses terus. Semangat menulis, semoga berkah selalu. Aamiin
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih untuk ilmunya, makalah ini sangat bermanfaat, semangat, semoga kedepannya bisa lebih baik
BalasHapusTerimakasih untuk ilmunya, makalah ini sangat bermanfaat, semangat, semoga kedepannya bisa lebih baik
BalasHapusMakalahnya memberikan referensi baru buat saya, dan juga bermanfaat bagi diri saya alhamdulillah
BalasHapusAlhamdulillah, makasihh ilmunya. Semoga barokahhh :))
BalasHapusBarakallah,semoga makalah ini memberikan manfaat bagi yang membaca
BalasHapusBarakallah, semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi semua
BalasHapusBarakallah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan pembaca Aamiin
BalasHapusAlhamdulillah, sangat berguna juga bermanfaat. Sukses buat kedepannya. Semangat berproses, semoga berkah. Aamiin.
BalasHapusKalimatnya lugas dan mudah dipahami. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita. Barakallah
BalasHapusAlhamdulillah,semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi kita semua.barakallah
BalasHapusBermanfaat, smoga dengan makalah ini kita mengetau bagaiman wahyu pertama dan terakhir turun
BalasHapusAlhamdulillah dengan membaca makalah ini memberikan kita tambahan pengetahuan mengenai Al Qur'an
BalasHapus